Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Musik: Tidak Hanya Sebagai Hiburan


Biasanya kita mendengar musik hanya sebagai hiburan dalam waktu senggang atau menemani aktivitas tertentu. Namun, tahukah anda bahwa musik mempunyai manfaat lain yang luar biasa?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Marie Helsing dari Universitas Gothenburg menunjukkan bahwa kelompok orang yang mendengarkan musik selama 30 menit, dalam waktu 2 minggu, akan mempunyai emosi yang positif dibandingkan kelompok yang tidak mendengar musik. Bahkan seorang pasien pulih dari stroke kognitif setelah menjalankan “terapi” musik ini.

 Musik juga dapat menurunkan tingkat ketegangan (stress) seseorang, seperti yang ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Yale. Pasien yang mendengarkan musik kesukaan mereka selama 30 menit, sebelum melakukan prosedur operasi, ketegangannya akan berkurang dan menjadi lebih rileks. Hal yang senada diungkap oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sandra Siedlecki, PhD., peneliti dari Cleveland Clinic, yang menyatakan bahwa mendengarkan musik riang dapat meredakan gejala-gejala depresi hingga 25 persen. Hasil penelitian yang lain dari lembaga ini adalah bahwa dengan mendengarkan musik selama 1 jam tiap hari, bisa mengurangi rasa sakit sekitar 20 persen. Menurut Profesor Cheryl Dileo dari Temple University, musik berkemampuan menyetimulasi pelepasan endorphine, unsur yang berfungsi menutupi rasa sakit, di otak. 

 Hal lain yang menarik adalah dengan mendengarkan alunan denting piano klasik secara teratur, penderita kesulitan tidur (insomia) dapat meningkatkan kualitas tidurnya, sesuai dengan hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Toronto. Mendengarkan musik dapat meningkatkan kadar melatonin, unsur kimia di dalam otak yang berfungsi untuk mendorong seseorang tidur. "Musik adalah bagian penting dari kesejahteraan fisik dan emosional sejak kita masih bayi. Di dalam rahim ibu, kita mendengarkan detak jantung dan irama pernapasan. Mendengarkan musik selama sekitar 25 menit setiap hari, minimal 10 hari , dapat membantu mencegah sakit punggung dan juga membuat tidur kita lebih baik," demikian menurut Franz Wendtner, ahli psikologi klinis dari Austria’s General Hospital of Salzburg.

 Unsur kimia otak lain yang dilepaskan selama mendengar musik adalah dopamin. Bridget O’Connell, Kepala Informasi dari Mental Health Charity Mind, mengatakan: “Otak sangat rumit. Ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang. Tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang.”

 Namun, jika anda mendengar musik, jangan menaikkan volumenya terlalu tinggi, karena ini akan mengancam fungsi pendengaran anda. Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute of Deafness and Other Communication Disorders menyatakan bahwa suara keras hingga 85 desibel bisa menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen. (ARP)