Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Anak Panah Kedua


Saat sedang berdamai dengan diri sendiri, maka elemen-elemen tubuh dan pikiran kita akan bekerjasama secara harmonis, itulah fondasi kesehatan.

Beraneka elemen tubuh akan berkumpul dan bekerjasama secara harmoni. Kimiawi dalam tubuh akan dilepaskan dalam jumlah yang tepat sesuai kebutuhan. Kita tidak akan berlebihan memproduksi kimiawi seperti adrelina.

Buddha berbicara tentang "anak panah kedua". Saat Anda terpanah, maka Anda merasakan pedih. Jika anak panah kedua menusuk titik yg sama, maka rasanya akan 10 kali lipat lebih sakit. Buddha menyarankan bahwa saat memiliki rasa pedih di tubuh atau pikiran, maka bernafas masuk dan keluar dan kenali signifikansi (tingkat kepedihan) rasa sakitnya, tetapi janganlah melebih-lebihkan tingkat kepentingan rasa sakit itu.

Jika Anda khawatir, takut, protes, marah atas rasa pedih tersebut, maka Anda memperbesar kepedihannya 10 kali lipat atau bahkan lebih. Kekhawatiran Anda adalah panah kedua. Anda seharusnya melindungi diri dan tidak membiarkan diri terpanah oleh anak panah kedua, karena anak panah kedua berasal dari diri sendiri. (Thich Nhat HanhJawaban dari Hati, Karania)