Seringkali kita melihat para remaja yang mulai berkembang secara biologis berusaha menutupi perubahan dirinya dengan postur tubuh tertentu. Kadangkala karena pertumbuhannya tulangnya yang pesat, seorang anak menjadi lebih tinggi dari teman-teman sebayanya, sehingga posturnya berusaha untuk mengimbangi teman sebayanya yang lebih pendek dengan membungkukkan badannya. Atau seorang remaja putri yang malu dengan perkembangan payudara yang besar berusaha menutupi dengan memutar bahunya ke depan. Contoh lain, remaja yang merasa pertumbuhan tulangnya lambat sehingga merasa pendek, atau karena kebiasaan membawa beban buku/tas di satu sisi menyebabkan bahu miring dan cenderung skoliosis (kelainan pada tulang belakang)
Masalah perkembangan tubuh pada remaja dapat berimpliksi pada masalah kepercayaan diri. Mereka merasa dirinya memiliki kekurangan, malu, dan akan lebih parah lagi jika mereka merasa tidak menyukai tubuhnya.
Bukan hal mudah untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri mereka. Diperlukan suatu usaha yang nyata yang bisa membuat para remaja ini menyadari bahwa mereka mampu berubah memperbaiki kekurangan dirinya.
Pilates menjadi alternatif untuk mengembalikan kepercayaan diri remaja atas kekurangan yang mereka rasakan karena perubahan pada masa pertumbuhannya. Dengan latihan-latihan Pilates yang intinya adalah memperbaiki postur tubuh, mereka diajarkan mengenal tubuh mereka, mengetahui kekurangan dan bagaimana memperbaiki kekurangan tersebut, bagaimana mengatasi rasa malu atau bahkan rendah diri serta mengubahnya menjadi suatu hal yang membanggakan dirinya.
Pilates dapat dilakukan oleh semua golongan usia karena latihannya tidak menggunakan beban seperti halnya latihan di gym sehingga aman untuk pertumbuhan tulang dan bahkan mampu membuat tulang berkembang maksimal karena asupan oksigen yang cukup dalam darah serta darah mengalir lancar keseluruh organ tubuh, termasuk otak sehingga menimbulkan rasa lebih rileks, lebih mudah berkonsentrasi dan tidak mudah stress. (Aviatie Agustina)
