Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Dapatkah Kita Merubah Ekspresi Genetik Agar Tampak Lebih Muda dan Sehat?


Gagasan lama bahwa DNA/genetik menentukan "nasib" seseorang, kini telah digantikan oleh penemuan-penemuan baru ilmu epigenetik. Artinya, walaupun secara genetik manusia tidak dapat merubah DNA yang diwariskan nenek moyangnya, namun kita dapat merubah ekspresi genetik melalui lingkungan sekitarnya. 

Sebagai contoh, ketika sel ditaruh dalam kondisi yang mendukung pertumbuhan otot, sel-sel itu akan berkembang menjadi otot kontraktil yang kuat. Namun, jika kondisi di sekelilingnya dirubah, sel-sel itu dapat menjadi sel-sel tulang, lemak, dan bahkan sel otak! Jadi, walaupun setiap sel Anda mempunyai gen yang sama, nasib mereka dikendalikan oleh kondisi di sekitarnya. 

Para ilmuwan kini banyak bereksplorasi dengan dampak dari makanan, minuman, udara yang dihirup dan gaya hidup terhadap aktivitas gen. 

Penemuan yang paling tak terduga menyangkut perubahan gen yang berhubungan dengan yoga, meditasi, qigong, doa yang berulang-ulang (zikir, rosario dll), dan bahkan hanya bernapas dengan penuh kesadaran. Kegiatan-kegiatan ini dijuluki dengan RR, atau “relaxation response”(respon relaksasi). RR merupakan kegiatan yang dapat menyebabkan penurunan konsumsi oksigen, meningkatkan hembusan oksida nitrat, dan mengurangi tekanan psikologis.  
  
Mengubah Ekspresi Genetik 

Lebih dari seratus studi menemukan bahwa RR juga dapat mempengaruhi tingkat penuaan gen. Dalam studi terkenal Universitas Harvard beberapa tahun lalu, para peneliti menemukan 2.209 gen yang mengatur proses penuaan akan dipengaruhi oleh RR. Dalam penelitian ini, para peserta dibagi menjadi 3 kelompok:  
1. 19 peserta adalah praktisi beragam kegiatan RR yang rutin 
2. 20 peserta dilatih dengan melakukan pernapasan penuh kesadaran (mindfulness breathing), atau meditasi selama 8 minggu 
3. 19 orang tidak melakukan apa pun. 

Lewat analisis sampel darah, studi ini menemukan bahwa RR akan meningkatkan kegiatan ribuan gen yang berhubungan dengan reaksi tubuh terhadap stres oksidatif. Stres oksidatif antara lain dapat menghasilkan radikal bebas, meningkatkan kerentanan terhadap virus dan penyakit degeneratif seperti kanker. Stres oksidatif juga dapat mempercepat penuaan sel. 

Hasilnya: gen-gen yang melindungi sel dari kerusakan radikal bebas menjadi aktif, sementara gen-gen yang mempromosikan stres yang mempercepat penuaan menjadi non-aktif pada peserta kelompok 1 & 2. 

Kedokteran Barat sudah lama bersikap skeptis terhadap manfaat  relaksasi seperti meditasi, yoga dan sejenisnya. Tapi kini mereka lebih terbuka karena sudah banyak bukti ilmiah: Orang yang telah rutin bermeditasi atau berlatih yoga akan menikmati kesehatan yang lebih baik bukan karena dilahirkan dengan "gen unggul", tetapi akibat pilihan gaya hidupnya!  

Sekarang, Anda pun dapat mendapatkan manfaatnya. Tidak perlu menjadi penganut agama Budha, biarawati atau petapa dalam gua, Anda cukup melakukan kegiatan RR selama 20 menit sehari, maka Anda dapat memperlambat proses penuaan.  

Mau coba? (L/WP/berbagai sumber)