Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Apakah Anda Sudah Mengenal Alergi Gluten dengan Lebih Baik dan Benar? 


Apakah anda tahu bahwa 18 juta orang di Amerika Serikat memiliki masalah dengan produk makanan yang mengandung gluten? Atau, satu dari 70(1 dari 60 perempuan) penduduk Australia terditeksi dengan Coeliac Disease?
 
Diet bebas gluten telah menjadi gaya hidup di banyak negara Barat. Diperkirakan industri makanan bebas gluten pada tahun 2016 sudah mencapai 15 miliar dollar. Banyak orang bahkan mendiagnosa sendiri dan menyimpulkan bahwa dirinya alergi terhadap gluten. 
 
Di Indoneisa, masyarakat masih banyak yang belum "melek gluten". Sementara sebagian besar masakan di restoran cafe maupun warung di kota-kota besar mengandung gluten karena semuanya sudah dicemari dengan bubuk penyedap! 
 
Walau beberapa tahun ini sudah mulai tersedia berbagai macam produk bebas gluten, namun sebagian besar pembahasan tentang makanan Gluten Free (bebas gluten) yang sempat saya ikuti hanya seputar roti, biskuit dan mungkin pasta. Sementara itu informasi tentang gluten terselubung seperti bumbu olahan yang mengandung gluten, atau kontaminasi gluten jarang sekali diinformasikan. 
 
Apa itu gluten?
 
Gluten (lem, dalam bahasa Latin) adalah protein yang terdapat dalam gandum dan keluarganya seperti: jali-jali, triticale, rye dan oat. Gluten ditemukan tidak hanya dalam makanan seperti roti, kue, biskuit dan pasta tetapi juga di tempat-tempat yang tak terduga seperti ham, berbagai macam saus seperti saus tomat, aneka kecap, es krim, bir, dan bahkan keripik kampung! 
 
Gejala sensitivitas terhadap gluten antara lain:
Sering sakit perut, kram perut, perut kembung, diare, sembelit, mual, muntah-muntah, sariawan, kelelahan, depresi, sakit kepala, sakit otot, bermasalah dengan kulit dan pikiran kacau/tidak jernih.
 
Perlu diketahui bahwa diet bebas gluten bagi mereka yang sebenarnya tidak bermasalah terhadap gluten dapat mengakibatkan kekurangan vitamin, mineral dan serat. Penting untuk mengenal lebih jelas apa saja jenis penyakit yang diakibatkan oleh alergi terhadap gluten: 
 
1 Coeliac Disease
Coeliac Diaseas sebenarnya adalah gangguan autoimun dimana sistem pertahanan tubuh menyerang tubuh. Sistem imunisasi tubuh orang dengan Coeliac Diaseas akan menyerang dan merusak dinding dalam usus kecil, mengabaikan kemampuannya untuk menyerap nutrisi dari makanan berkurang. Coeliac Diaseas yang terindetifikasi sejak tahun 1940an belum dapat disembuhkan hingga kini. 
Coeliac Disease dapat terditeksi dengan tes darah dan biopsi endoskopi.
 
2 Alergi Gandum 
Ketika Orang dengan alergi gandum makan makanan mengandung gluten, sistem kekebalan tubuhnya akan menghasilkan antibodi, mencoba menetralkan gluten yang dikonsumsi namun tidak menyerang dan merusak dinding usus si penderita.
Alergi gandum dapat terditeksi melalui tes darah.
 
3 Non Coeliac Gluten Sensitivity (NGCG), Coeliac Lite dan FODMAPs: 
 
a. Coeliac Lite 
Coeliac Lite adalah istilah baru yang digunakan pakar kesehatan ketika sulit menentukan apakah pasien menderita Coeliac atau tidak. Walau tidak ada tanda-tanda jelas Coeliac Disease, orang dengan Coeliac Lite menunjukkan beberapa tanda-tanda dari kondisi Coeliac ketika diperiksa lebih lanjut.  Orang bermasalah dengan gluten dan terdapat banyak sel-sel kekebalan di dalam ususnya, dapat disimpulkan menderita Coeliac Lite. 
Sebelum kesimpulan, dokter harus terlebih dahulu menyingkirkan kemungkinan infeksi bakteri H. pylori, obat steroid anti inflamasi (seperti aspirin), ataupun pertumbuhan berlebih dari bakteri dalam usus. 
 
b. NGCG
Anda memiliki NGCG jika anda tidak Coeliac, Coeliac Lite, alergi gandum atau IBS (gangguan usus yang menyebabkan masalah pencernaan) tapi ada masalah ketika mengkonsumsi gluten. NGCG dapat terditeksi dengan melakukan tes darah, tes genetik dan biopsi 
 
c. FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides Disaccharides Monosaccharides And Polyols)
Orang dengan FODMAPs bermasalah dengan banyak jenis makanan yang mengandung kumpulan karbohidrat rantai pendek dan gula alkohol. Gejalanya mirip dengan gangguan akibat gluten lainnya. Orang dengan FODMAPs akan terbantu dengan diet makanan rendah kandungan FODMAPs dan juga rendah gluten.
 
Jika ada gejala bermasalah dengan gluten, lakukan tes darah dan langkah lain berdasarkan anjuran dokter spesialis. Sayangnya, tidak banyak dokter yang berpengalaman di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Sampel darah biasanya dikirim ke luar negeri. Australia adalah negara terdekat dan paling berpengalaman dalam menangani berbagai masalah yang disebabkan oleh gluten. (L/WP/berbagai sumber)
 
 
 
 
 

Daftar Toko dan Rumah Makan yang Ramah Gluten