Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Minyak Kelapa, Baik atau Buruk untuk Kesehatan?


Sejak ribuan tahun minyak kelapa digunakan untuk memasak dibanyak kawasan di Asia Selatan dan Pasifik. Di Indonesia, minyak kelapa juga amat populer beberapa generasi yang lalu. Minyak ini dapat digunakan untuk goreng, panggang, tumis hingga membuat kue.

Namun minyak kelapa sempat ramai2 ditinggalkan karena kandungan minyak jenuh (saturated fat) yang tinggi sehingga dituduh meyebabkan peningkatkan kolesterol, penyumbat arteri,  dan mengakibatkan serangan jantung.

Lalu kenapa minyak kelapa kembali masuk dalam jajaran produksehat, populer dikalangan penganut masakan alami (natural cookings) dan vegetarian beberapa tahun belakangan ini?

Beberapa pro dankontra:

"Ada banyak klaim manfaat minyak kelapa terhadap kesehatan, namun belum ada data ilmiah nyata yang mendukung," Dr Daniel Hwang, seorang ahli biologi molekuler yang khusus meneliti asam laurat di Pusat Penelitian Gizi Manusia di University of California, tidak yakin dengan klaim kesehatan minyak kelapa.

Thomas Brenna, seorang profesor ilmu gizi di Universitas Cornell memjelaskan: “Sebagian besar penelitian terhadap minyak kelapa dilakukan dengan menggunakan minyak kelapa yang telah dihidrogenasi,"katanya. "Minyak kelapa virgin yang diproses secara alami, tentu berbedadan mungkin tidak begitu buruk bagi kesehatan. " tambah Dr Brenna lagi:"Saya kira sekarang kami juga mulai beranggapan bahwa saturated fat tidak terlalu jahat, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung itu."

Dr Joseph Mercola, seorang dokter Osteopathic dan penulis beberapa buku laris di Amerika, malah berkesimpulan bahwa minyak kelapa virgin amat sehat dikonsumsi karena kandungan saturated fat yang alami, dan hampir 50% lemakminyak kelapa adalah asam laurat yang langka ditemukan. Perlu diketahui asam laurat adalah "senyawa ajaib"; karena dalam tubuh kita asam laurat dapatdirubah menjadi monolaurin (juga terdapat dalam air susu ibu), yang berkhasiat sebagai pencegah berbagai macam infeksi.

Maka menurut Dr Mercola minyak kepala kaya dengan manfaat bagi kesehatan, antara lain: meningkatkan tiroid, metabolisme, sistem kekebalan tubuh dan kesehatan jantung, bahkan juga dapat membuat tubuh ramping dan membuat kulit awet muda, wah!

Dia memberi contoh berbagai penelitian pada beberapa kelompok masyarakat Polinesia dimana minyak kelapa adalah sumber utama konsumsi kalori, kondisi jantung mereka sangatlah baik. Maka jelas, minyak kelapa tidak menyebabkan sakit jantung.

Sebaliknya di tahun 1940-an ada kelompok petani menggunakan minyak kelapa (karena murah) dalam usaha untuk menggemukkan hewan ternak. Mereka kecewa berat karena minyak kelapa malah membuat hewan menjadi ramping, aktifdan lapar.

Kembali ke dapur dan urusan masak memasak:

Dr Marcola sendiri hanya menggunakan dua macam minyak dalam persiapan makanan. Yang pertama, extra-virgin olive oil pas untuk salad dressing karena minyak zaitun adalah lemak monounsaturated yang terbaik. Namun, minyak zaitun kurang baik jika digunakan untuk memasak karena rentan terhadap oksidasi  ketika dipanaskan.

Hanya ada satu minyak yang cukup mantap untuk itu menahan panas, yaitu minyak kelapa. Jadi untuk memasak, dia menggunakan minyak kelapa secara eksklusif.

Bagaimana dengan Anda?

(L/dari berbagai sumber)