Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Gula: Apakah Anda Kecanduan?


Adiksi gula biasanya diawali sedikit demi sedikit: satu atau dua sendok kecil gula yang ditambahkan dalam secangkir teh hangat, kue yang disajikan di pesta ulang tahun, minuman bersoda di bioskop, dan seterusnya. Pengenalan kita dengan rasa manis mungkin mulai sejak bayi, banyak susu formula bayi populer mengandung sirup jagung dan gula. Rasa manis gula dengan cepat atau lambat akan menjadi kebiasaan dalam diet sehari-hari. Kita menemukan diri mengkonsumsi lebih dari kebutuhan hanya untuk merasa puas; sedikit makanan ringan manis akan membuat kita merasa "nyaman" dan meningkatkan semangat. Maka kita akan mengkonsumsi lebih banyak lagi, semakin lama, semakin sulit untuk melepaskan kebiasaan ini. Jika ingin berhenti, maka kita akan mengalami gejala abstinensi/penarikan kecanduan gula. 

Penelitian menyimpulkan gula bahkan lebih adiktif dari kokain! 

Ketika tikus laboratorium diberikan pilihan antara gula atau morfin, mereka memilih gula 8x lebih banyak. "Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa gula halus lebih adiktif daripada kokain, heroin atau morfin," kata Dr. Pamela Peeke, penulis buku The Hunger Fix.

Apakah Anda termasuk seorang pecandu gula?
 
Kecanduan gula ada hubungannya dengan neurotransmitter yang disebut Dopamin. Dopamin memberikan rasa bahagia dan ketenagan. Ketika otak terisi banyak dopamin, kita merasa "nyaman". Pesta makan permen sama dengan pesta dengan kokain dan heroin; otak akan dibanjiri dopamin! Namun, semakin banyak  mengkonsumsi gula, kita akan semakin tergantung pada perasaan "nyaman" itu. 

Jika Anda mencari sesuatu yang manis setiap kali merasa tertekan, kesepian, bosan atau gelisah, Anda mungkin sudah menjadi pecandu gula!

Menurut penelitian di Princeton University, akibat abstinensi gula serupa dengan akibat abstinensi heroin; ini termasuk sakit kepala, perasaan lelah/lesu, lekas marah, depresi dan bahkan sakit. 
  
Tips menghilangkan Adiksi Gula

Permen, soda pop, teh/kopi manis, jus buah, kue dan lain-lain  semua mengandung gula. Tidak seperti narkoba, gula murah, dan tersedia di mana-mana. Anda juga akan menemukan kandungan gula di berbagai jenis kecap dan saus, salad dressing, daging yang telah diolah, sup kotak/kalengan, susu formula, dll.  

Langkah paling efektif untuk mengurangi konsumsi gula adalah membuat pilihan dengan sadar untuk menghentikan kebiasaan ini: 

1. Tidak menyimpan gula dan produk yang mengandung gula di rumah.
2. Mengganti cemilan olahan yang mengandung gula dengan makanan ringan yang sehat: kacang dan biji-bijian mentah, sayuran atau sedikit buah-buahan.
3. Makan 3 kali sehari pada waktu yang sama setiap hari. Ini akan menstabilkan kadar gula darah Anda, sehingga cenderung tidak mencari camilan manis. 
4. Sebisanya, usahakan masak sendiri sehingga lebih dapat mengontrol pasokan gula.
5. Rajin membaca label dan hindari makanan & minuman yang banyak kandungan gula. 
6. Berolah-raga dengan reguler.

Kecanduan gula tampaknya seperti hal sepele yang tidak berbahaya, tapi jangan tertipu, kecanduan gula sudah menjadi kebiasaan yang sulit dirubah di zaman serba moderen ini. Sejak tahun 70an hingga kini, semakin banyak ahli berkesimpulan bahwa konsumsi gula berlebihan ikut menyebabkan maraknya obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan pada otak, kerusakan gigi dan beberapa jenis kanker.

Yuk, hidup lebih sehat dengan mengurangi makan gula! (berbagai sumber/L/FN/WP)
 
Artikel yang berhubungan: