Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Gula: Kurangi Gula untuk Jaga Kesehatan Keluarga


Di zaman modern ini, sulit untuk menghindari gula sepenuhnya karena gula begitu mudah tersedia, dan murah! Anak-anak yang nutrisi dasar, metabolisme, dan hormonnya sedang berkembang paling terpengaruh dengan konsumsi gula yang berlebihan.  

Beberapa ahli berpendapat tidak ada batas konsumsi gula yang aman. Walau buah dan sayuran juga banyak mengandung gula, jika dikonsumsi secara utuh, mengandung banyak serat, vitamin, enzim dan sifat-sifat lain yang memperlambat pencernaan gula sehingga bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan. Di sisi lain, gula yang ditambahkan dalam proses mengolah makanan adalah bahan kimia murni (yang diambil dari sumber tanaman), jadi tidak ada manfaat kesehatannya. 

Sebisanya, usahakan masak sendiri sehingga lebih dapat mengontrol pasokan gula. Ajari anak-anak tentang pengetahuan makan yang sehat di rumah.  

Kenali beberapa jenis pemanis yang sering dijumpai: 

*Gula sederhana dapat bergabung membentuk gula yang lebih kompleks, seperti disakarida sukrosa (gula meja), yang merupakan campuran dari 50% glukosa dan 50% fruktosa.  

*Sirup jagung mengandung 55% fruktosa dan 45 % glukosa. 

*Etanol (alkohol yang diminum) bukan gula, walaupun bir dan anggur mengandung sisa dan pati gula. 

*Xylitol, gliserol, sorbitol, maltitol, manitol, dan erythritol bukan gula maupun alkohol, tetapi menjadi semakin populer sebagai pengganti gula. Kelompok pemanis ini tidak dapat diserap usus kecil dengan baik, sehingga menghasilkan kalori yang lebih sedikit dari gula, tetapi sering menyebabkan masalah diare, dan perut kembung. 

*Sucralose (Splenda) bukanlah gula, meskipun namanya seperti gula dan disebut "terbuat dari gula" waktu pemasaran. Sucralose adalah pemanis buatan, dengan efek yang dapat merugikan kesehatan. 

*Sirup agave, yang sering diiklankan sebagai "alami," biasanya telah diproses sedemikian rupa sehingga produk akhir sudah jauh menyerupai tanaman agave asli. Umumnya mengandung 80% fruktosa.  

*Madu mengandung sekitar 53% fruktosa2, tapi madu benar-benar alami dalam bentuk mentah dan memiliki banyak manfaat kesehatan bila digunakan secara moderat. Seperti bayam, madu mengandung banyak antioksidan. 

*Stevia, yang sekarang mulai populer, adalah ramuan sangat manis yang berasal dari daun tanaman Stevia di Amerika Selatan. Stevia dalam bentuk alami benar-benar aman bagi kesehatan.  

*Buah Lo han (Luohanguo) adalah pemanis alami lain yang berasal dari buah.  


Ketika anak-anak terbiasa dengan makanan yang sehat, mereka akan otomatis menolak makanan olahan karena tubuh sudah peka dan terprogram untuk hanya makan yang sehat-sehat saja. Berikan pengetahuan tentang berbagai jenis makanan dan yang baik/buruk bagi tubuh sehingga mereka dapat memelihara dan mempertahankan kebiasaan makan yang sehat ketika dewasa. (L/FN/WP, bdari berbagai sumber)
 
artikel yang berhubungan: