Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Apa itu Trans Fat? Kenapa Trans Fat berbahaya bagi Kesehatan?


Trans Fat dalam bahasa Indonesia adalah asam lemak trans. Bersama dengan gliserin, asam lemak adalah materi yang membentuk lemak dan minyak. Trans Fat secara alami terdapat di beberapa produk daging dan susu dalam jumlah sedikit, namun yang lebih berbahaya adalah Trans Fat olahan.

Pada umumnya Trans Fat olahan adalah lemak yang dibentuk dengan menambahkan hidrogen ke dalam minyak sayur. Proses hidrogenasi ini akan membuat minyak lebih tahan lama dan tidak rusak. Penggunaan Trans Fat dalam proses pembuatan makanan adalah untuk menjaga makanan tetap segar, sehingga dapat disimpan lebih lama dan mengurangi rasa berminyak pada makanan.

Walau tidak diketahui dengan pasti, mengkonsumsi Trans Fat dapat meningkatkan tingkat kolesterol. Ilmuwan memperkirakan proses menambahkan hidrogen ke dalam minyak akan membuat minyak itu sulit untuk dicerna, dan memiliki efek lebih buruk bagi pembuluh darah dibanding dengan lemak jenuh. Trans Fat adalah jenis terburuk dari lemak untuk kesehatan!

Trans Fat dalam makanan
Kue, biskuit dan banyak makanan yang digoreng, seperti donat dan kentang goreng, tergantung proses pembuatannya, mungkin mengandung Trans Fat yang tinggi. Margarin juga bisa banyak mengandung Trans Fat.

Penggunaan Trans Fat dalam beberapa tahun terakhir telah dikurangi karena ada kekhawatiran tentang dampaknya bagi kesehatan. Produsen makanan di banyak negara sekarang telah mencantumkan daftar kandungan Trans Fats pada label nutrisi.

Teliti membaca label makanan
Bagaimana kita tahu apakah suatu makanan mengandung Trans Fat? Cermati dan carilah kata-kata seperti "partially hydrogenated vegetable oil" yang dalam bahasa Indonesianya menjadi "minyak yang dihidrgenisasi (hanya) sebagian". Nah, itu adalah "istilah lain" untuk Trans Fat.

Anehnya, minyak yang telah dhidrogenasi secara "fully/penuh" atau "completely/meyeluruh" malah tidak mengandung Trans Fat! Tidak seperti minyak yang terhidrogenasi secara parsial, proses yang digunakan untuk membuat minyak terhidrogenasi penuh tidak menghasilkan asam Trans Fat. Namun, jika di label hanya tertera "hydrogenated  vegetable oil", Ini berarti minyak mengandung Trans Fat.

Pada kenyataanya, kita sulit menghindari Trans Fat sama sekali. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan batas Trans Fat tidak lebih dari 1 persen dari jumlah konsumsi kalori per hari. Bila Anda mengkonsumsi 1,800 kalori per hari, maka kandungan Trans Fatnya harus kurang dari 18 kalori. Karena lemak mengandung 9 kalori per g, maka ini sama dengan 2 g Trans Fat per hari.

Kita harus benar-benar mencermati tabel Trans Fat yang tercantum. Di Amerika Serikat misalnya, jika kandungan Trans Fat kurang dari 0,5 g per porsi, produsen dapat mencantumkan 0 g Trans Fat di label. Meskipun 0,5 g adalah jumlah yang kecil, tapi makan beberapa porsi saja sudah dapat melebihi batas yang direkomendasikan. (L,MK dari berbagai sumber)