Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Seputar Adiksi II: Kecanduan atau Tidak?


Untuk melihat apakah anda atau orang yang anda kasihi seseorang kecanduan, anda bisa menjawab kuesioner yang dikembangkan oleh Dr. John Ewing dari Universitas North Carolina, AS untuk mengukur Alkoholisme namun akhirnya dapat diadaptasi untuk menjadi kunci evaluasi masalah kecanduan baik terhadap zat maupun perilaku. Kuesioner yang dikembangkannya ini disebut sebagai CAGE Test. Menariknya sudah tentu, dalam bahasa Inggris, Cage berarti kerangkeng.  Kerangkeng adiksi.

 

1.       C : Cut down – Apakah anda terpikir atau merasa perlu mengurangi penggunaan narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif?

2.       A: Annoyed – Apakah anda jengkel bila ada yang mengkritik Anda terkait pemakaian narkoba, alkohol psikotropika atau zat adiktif Anda?

3.       G: Guilt – Apakah anda merasa bersalah karena permasalahan muncul akibat pemakaian narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif Anda?

4.       E: Eye Opener – Apakah anda harus menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika atau zat adiktif Anda pagi-pagi setelah bangun tidur? Atau, harus menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika atau zat adiktif anda untuk bisa merasa ‘segar’ ?

 

Berapa jawaban “Ya” anda pada hal-hal di atas , maka ini menunjukkan bahwa Anda mulai bermasalah. Bila Anda menilai orang lain, Anda tinggal melihat upaya mereka mengurangi (cut down) penggunaat zat adiktif mereka (misalnya, berhenti ketika terancam dikeluarkan dari sekolah atau dari tempat kerja karena mabuk, tetapi menggunakan kembali ketika masalah sudah agak dilupakan. Anda juga bisa melihat reaksi mereka ketika Anda menegur mereka terkait hal ini, dan dijawab dengan reaksi marah atau jengkel atau bahkan mengambek. Mereka juga mungkin beberapa kali sudah mengutarakan bahwa mereka merasa bersalah, bahwa hidup mereka hanya menyusahkan, dan sejenisnya serta kerap meminta maaf kepada Anda. Dan terakhir, mereka juga langsung menggunakan zat adiktifnya ketika bangun pagi. Pecandu narkotika umumnya akan masuk ke kamar mandi untuk waktu yang sangat lama, atau mengunci kamarnya agar keluarga tidak masuk ketika mereka sedang memakai narkotika mereka.

 

·         Cut down: hanya orang yang bermasalah dengan narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif yang akan mulai berpikir harus mengurangi konsumsi barang-barang tersebut, karena kehidupan mulai terpengaruh dan banyak masalah yang timbul karenanya.

·         Annoyed: hanya orang yang memang memakai narkoba, alkohol psikotropika atau zat adiktif yang akan jengkel kalau pemakaiannya ditegur orang. Kalau tidak pernah menggunakan samasekali, ditegur untuk mengurangi justru akan membuat mereka tertawa karena Anda dianggap bercanda.  

·         Guilt: Hanya bila pemakaian narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif sudah bermasalah maka akan timbul perasaan bersalah dengan insiden-insiden atau kejadian bermasalah akibat langsung dari pemakaian zat-zat tersebut.

·         Eye Opener: hanya mereka yang bermasalah dalam penggunaan narkotika, alkohol, psikotropika atau zat adiktif akan menggunakannya pagi-pagi setelah bangun tidur untuk merasa ‘normal’. Misalnya, kalau Anda kecanduan kopi, maka Anda harus minum kopi pagi-pagi supaya merasa segar, dan bila belum minum kopi maka masih akan merasa mengantuk. Orang yang kecanduan rokok akan pertama menyulut rokoknya pagi-pagi ketika bangun tidur. Demikian pula dengan narkotika.

 

Katakanlah Anda tidak menggunakan narkotika, tetapi sangat suka dengan makanan yang manis-manis. Anda bisa dikatakan mulai mengalami masalah bila Anda sendiri sudah menyadari bahwa Anda perlu mengurangi makanan yang manis-manis karena meningkatkan gula darah Anda secara tidak sehat; Anda jengkel kalau ditegur orang terkait kecenderungan anda untuk makan yang manis-manis karena mereka khawatir akan kesehatan Anda;  Anda merasa bersalah bahwa kebiasaan Anda makan manis-manis memang sudah berlebihan sehingga meningkatkan gula darah Anda dan mengganggu kesehatan umum Anda; dan, anda harus minum yang manis-manis di pagi hari dan bila tidak merasa seolah belum ‘bangun’.  

 

Adiksi bisa mengenai siapapun. Memang masalah narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya lebih menarik perhatian. Namun, adiksi adalah suatu kondisi, sementara apa yang menjadi bahan kecanduan bisa beragam hal.

 (Joyce Djaelani Gordon , Psychologist, Yayasan Harapan Permata Hati Kita )