Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Bagaimana Virus HIV Menular Selama berhubungan Seks?


Virus HIV/Aids terdapat dalam cairan tubuh kita: darah, cairan semen/vagina/ketuban, mukosa dubur, dan juga ASI (air susu ibu). HIV dapat ditularkan ketika cairan yang terinfeksi HIV masuk ke dalam tubuh seseorang. Penularan selama hubungan seks terjadi pada saat ada kontak antara cairan tubuh yang berasal dari penis atau dari vagina, sebelum, selama , atau setelah orgasme . 

Jika Anda dan pasangan Anda bebas virus HIV, maka tidak ada risiko penularan. Jika tidak ada pertukaran darah atau cairan semen/vagina maka tidak ada risiko. HIV perlu masuk ke dalam tubuh agar terjadi infeksi.

Aktivitas tidak aman:

Hubungan seksual tanpa perlindungan sangat tidak aman Ini mengandung risiko tinggi penyebaran HIV. Risiko terbesar adalah ketika darah atau cairan semen/vagina menyentuh selaput lendir di dalam rektum , vagina , mulut, hidung , atau pada ujung penis. Jaringan-jaringan ini  dapat rusak dengan mudah , yang memberikan cara untuk HIV masuk ke dalam tubuh.

Untuk mengurangi risiko penularan, pelajari dan ketahui kondisi tubuh Anda dan pasangan Anda. Luka, misalnya gusi berdarah meningkatkan risiko penyebaran HIV. Aktivitas fisik kasar juga meningkatkan risiko . Setiap luka kecil akan memberikan peluang pada virus HIV cuntuk masuk ke dalam tubuh.

Penghalang alami tubuh adalah kulit. Jika Anda tidak memiliki luka, kulit akan melindungi Anda dari infeksi HIV. Namun ada juga kasus jarang diamana HIV dapat masuk ke tubuh manusia melalui selaput lendir yang sehat. Maka dianjurkan menggunakan pelindung untuk mencegah kontak dengan darah atau cairan tubuh. Pelindung buatan yang paling umum adalah kondom untuk laki-laki walau juga ada kondom perempuan untuk melindungi vagina, atau dubur.

Pelumas juga dapat mengurangi kemungkinan bahwa kondom akan bocor/pecah. Namun pelumas berbahan dasar minyak seperti Vaseline, minyak, atau krim dapat merusak kondom lateks, pastikan hanya gunakan pelumas berbasis air .

Perlu diketahui bahwa oral seks juga memiliki beberapa risiko penularan, terutama jika cairan tubuh masuk ke dalam mulut dan ada pendarahan gusi atau luka di mulut. 

Bagaimana bagi pasangan yang sudan terinfeksi?

Beberapa orang yang terlanjur terinfeksi HIV tidak melihat kebutuhan untuk mengikuti pedoman seks yang lebih aman ketika mereka berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi lainnya. Namun, orang dengan HIV/Aids masih perlu untuk "bermain aman". Karena Anda bisa terkena infeksi menular seksual lain seperti herpes atau sifilis, dan jika Anda sudah HIV positif, penyakit ini dapat menjadi lebih serius.

Anda juga mungkin mendapatkan "terinfeksi ulang" dengan jenis virus yang berbeda. Versi baru HIV mungkin tidak dapat dikendalikan oleh obat yang sedang dipakai. Maka mengikuti pedoman seks aman juga akan mengurangi risiko bagi orang yang telah terinfeksi.

Pedomana seks aman:

Pendekatan penanggulanan penularan Aids lewat hubungan seksual menggunakan metode ABC:
A adalah singkatan dari Abstinence, atau pantang: dengan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali. Ini adalah cara yang paling aman. 
B dari Be Faithful: yaitu setia dengan melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan tetap. Ini akan aman bila Anda atau pasangan Anda bebas HIV, setia tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan pasangan lain (walau hanya sekali), dan juga tidak pernah menggunkan jarum bekas. 
Jika anjuran kedua ini tidak mau/dapat ditaati maka dianjurkan C, yaitu menggunakan kondom(condom) saat berhubungan. 

Semua kegiatan yang menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh seperti fantasi, masturbasi, atau merayu dengan berbicara seksi, maupun sentuhan non - seksual, juga aman. 

Ingat! Ingat!

Jika Anda berhubungan seksual, anggaplah semua pasangan Anda sudah terinfeksi HIV. Karena Anda tidak bisa memastikan jika orang terinfeksi dari penampilan luar. Mereka bisa saja berbohong mengatakan mereka bebas HIV/Aids. Banyak kasus ibu rumah tangga terinfeksi HIV dari suami yang tidak setia "hanya sekali saja ".

Bahkan orang-orang yang "lulus" tes HIV/Aids pun mungkin sudah terinfeksi. Karena ada window period, waktu jedah  beberapa minggu bagi orang yang sudah tertular namun belum terditeksi tes HIV sehingga hasilnya negatif. Nah lho!

Jangan mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang! Menggunakan perangsang sebelum atau selama hubungan seksual sangatlah meningkatkan kemungkinan Anda tidak akan peduli melakukan hubungan seks aman. (L/AN/dari berbagai sumber)