Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Kantong Plastik: Apakah kita turut andil dalam tindakan memusnahkan kehidupan bumi?


Video seorang bule menyelam di perairan Bali yang penuh dengan sampah plastik menjadi sorotan dan memicu banyak perdebatan di media social beberapa waktu lalu. Seorang teman menyaksikan kantong-kantong plastik berada dalam tubuh ikan paus di Lamalera, yang perairannya tergolong masih cukup bersih. Sementara itu di Australia, ada 200.000 kantong plastik dibuang ke TPA setiap jam.

Menurut data tahun 2015, Indonesia adalah polutan laut terbesar kedua di dunia!

 

Mengapa plastik sekarang ramai diperbincangkan sebagai sesuatu yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia?

Kemasan plastik ringan, dapat terbawa binatang, mudah tertiup angin, mengapung dan terbawa arus air, lalu berakhir ke laut. 

Pemerhati lingkungan telah lama melabel plastik sebagai polutan yang tidak dapat terurai. Pelet plastik kecil yang disebut "air mata putri duyung", yang merupakan hasil dari limbah industri dan plastik domestik, kini tersebar di seluruh lautan dunia. 

Potongan plastik yang telah terfragmentasi jadi partikel yang lebih tipis dari diameter rambut manusia, bahkan yang tidak dapat dilihat pun masih ada dan masih merupakan plastik. Polusi mikroplastik ini tidak dapat terserap ke dalam sistem alam, dan akhirnya, tertelan oleh hewan laut. 

Sehingga semua makhluk laut, dari yang terbesar hingga mikroskopis, pada satu saat akan menelan “sup air laut dengan bahan kimia beracun” hasil dekomposisi plastik. Ikan besar memakan ikan lebih kecil yang telah memakan plastik yang penuh toksin, dan seterusnya. Pada akhirnya, manusia pun memakan sampah plastik sendiri.

Maka tidak heran jika semakin banyak gerakan yang berusaha mengurangi sampah plastik, misalnya dengan mengganti penggunaan kantong plastik belanja. Ada yang mengganti dengan kantong kertas, tas kanvas dan akhir2 ini juga dengan berbagai jenis kantong bioplastik atau sejenisnya.

 

Pertanyaanya adalah: kantong jenis apa yang paling effisien mengurangi polusi lingkungan?

Bila Anda termasuk yang masih bingung tentang perbedaan antara jenis kantong belanja yang paling ramah lingkungan, simak penjelasan berikut agar dapat memilih tindakan yang paling pas untuk dapat turut menyelamatkan kelanjutan hidup manusia dari bahaya polusi plastik di laut.

1 Kantong plastik tradisional

Kantong plastik jenis ini memiliki masa pakai rata-rata 12 menit, dan kita menggunakan 2 juta kantong plastik setiap enam puluh detik di seluruh dunia! 

Kantong polietilena dibuat dari sumber yang tidak terbarukan, dan sangat berbahaya bagi lingkungan laut karena tidak pernah dapat terurai! Kantong jenis ini hanya akan terpecah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih kecil lagi selama ratusan tahun, yang akan menimbulkan kerusakan yang tak terhitung jumlahnya pada ekosistem bumi. 

2 Kantong bioplastik ‘biodegradable’

Sesuatu komponen dapat terurai ketika makhluk hidup, seperti jamur atau bakteri, dapat memecahnya. Sebagian besar tas bioplastik terbuat dari bahan nabati seperti jagung, terigu, singkong dll yang dalam teori, dapat diuraikan.

Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang diperlukan agar jenis kantong ini dapat benar-benar terurai.

Pertama, suhu harus mencapai 50 derajat Celcius. Kedua, harus terkena sinar UV. Dalam lingkungan seperti di laut, sulit sekali memenuhi salah satu kriteria ini. Jika kantong bioplastik ini dikirim ke TPA pun, kandungan bahan kimia di dalamnya akan menghasilkan metana, yaitu gas rumah kaca dengan kapasitas pemanasan 21 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.

3  Kantong plastik tergradasi 'oxo-degradable'

Kandungan aditif kimianya memungkinkan plastik jenis ini lebih cepat terpecah dibanding kantong plastik tradisional. Ada data yang menyatakan proses degradasi-oxo melibatkan fragmentasi dan juga dapat mengubah struktur molekulnya sehingga tidak ada unsur plastik, dan akhirnya dapat terurai. Namun, plastik jenis ini tidak dapat digolongkan sebagai bioplastik dan tidak dapat dikompos. Plastik tergradasi-oxo juga memerlukan 18 - 24 bulan untuk dapat terurai, jauh dari standar180 hari yang ditetapkan BPI (Biodegradable Products Institute - institusi produk-produk biogradasi).

Manfaat kantong jenis ini masih diperdebatkan. Penelitian dari berbagai  pihak menyatakan kantong tergradasi-oxo justru berbahaya bagi lingkungan. Kita tahu sebagian besar sampah plastik pada akhirnya terbuang ke laut. Seperti bioplastik, kantong jenis inipun tidak dapat terurai dalam laut sehingga juga dapat mengakibatkan kerusakan pada ekologi laut.

Mikroplastik dengan cepat akan memasuki rantai makanan lebih rendah - sehingga dapat dimakan oleh spesies kecil, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke rantai makanan lebih besar saat spesies yang lebih kecil ini dikonsumsi. 

4 Kantong plastik yang berlabel bisa dikompos ‘certified compostable

Kata 'kompos' sangat menyesatkan. Kebanyakan orang akan berpikir sesuatu yang berlabel 'kompos' akan dapat dibuang di halaman belakang bersama ampas buah dan sayur bukan? Salah. Kantong bioplastik memang benar dapat direkonstruksi, tetapi hanya dalam fasilitas pengomposan khusus, yang

sayangnya, belum tersedia di Indonesia pada saat ini.

 

Jadi, kantong mana yang terbaik untuk digunakan?

Pada akhirnya, sama dengan plastik tradisional: bioplastik, kantong cepat terdegradasi maupun kantong berlabel bisa terkomposkan, semuanya menjadi sampah berbahaya yang tidak dapat terurai dengan baik di laut.

Berbagai jenis kantong plastik ini juga cukup membingungkan, dan dapat menyesatkan. Jadi, yang mana terbaik untuk digunakan? Bawa kantong daur ulang sendiri adalah pilihan terbaik. Membawa kantong belanja sendiri akan menghindari kita dari menggunakan jenis kantong yang salah.

Siapkan tas kanvas yang kokoh, katun atau tas daur-ulang kecil yang dapat dilipat dan dimasukan dalam tas jinjing sehingga dapat digunakan setiap saat.

Walaupun mungkin sedikit merepotkan pada awalnya, tindakan-tindakan kecil yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup (dan kelanjutan kehidupan anak-cucu di bumi) seperti mengurangi pemakaian kantong plastik, adalah langkah pertama yang efektif. (L/WP/M dari berbagai sumber)

Untuk tips dan solusi mengurangi penggunaan plastik lainnya, klik yang berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=AyttuIcbwY8