Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

5 Praktek untuk Memelihara Kebahagiaan


Manusia ingin bahagia dan ada banyak buku dan guru di dunia yang mencoba untuk membantu agar kita lebih bahagia. Namun banyak orang terus menderita.

Oleh karena itu, kita sering berpikir bahwa caranya "salah" sehingga saya "gagal berbahagia." Itu tidak benar. Menikmati kebahagiaan tidak mengharuskan kita memiliki nol penderitaan. Bahkan, kebahagiaan juga merupakan bagian dari penderitaan. Ketika kita belajar untuk mengakui, merangkul, dan memahami penderitaan, maka kita akan menderita lebih sedikit. Tidak hanya itu, tapi kita juga mampu melangkah lebih jauh dan mengubah penderitaan menjadi pemahaman, kasih sayang, dan sukacita bagi diri sendiri maupun orang lain.

Salah satu hal yang paling sulit diterima adalah bahwa kebahagiaan selalu hadir bersama penderitaan. Ini tidak berarti kita hrs jadi putus asa. Penderitaan, bisa diubah. Ketika kita membuka mulut untuk mengatakan "menderita," kebahigaan juga langsung hadir. Kenapa? Karena di mana ada penderitaan, di situ ada kebahagiaan.

Mengutip kitab Kejadian: Tuhan berkata, "Jadilah terang." Saya membayangkan cahaya lalu menjawab, "Tuhan, saya harus menunggu saudara kembar saya, kegelapan, untuk hadir bersama saya . Aku tidak bisa berada tanpa kegelapan. "Allah bertanya," Mengapa Anda harus menunggu? Kegelapan sudah ada di sini. "Cahaya menjawab," Kalau begitu, saya juga sudah tiba. "

Jika kita fokus pada mengejar kebahagiaan, kita menganggap penderitaan sebagai sesuatu yg  harus diabaikan atau ditolak. Kita menganggapnya sebagai halangan dalam jalan kebahagiaan.

Tapi seni kebahagiaan juga adalah seni mengetahui bagaimana dapat menderita dengan baik. Jika kita tahu bagaimana menggunakan penderitaan, kita bisa mengubahnya dan menderita jauh lebih sedikit. Mengetahui bagaimana untuk menderita dengan baik adalah penting untuk mewujudkan kebahagiaan sejati.

 

Obat yang penyembuhan

Masalah utama dari peradaban modern adalah kita tidak tahu bagaimana menangani penderitaan dalam diri kita sehingga kita mencoba untuk menutupinya dengan segala macam konsumsi. Banyak gerai menjajakan sejumlah perangkat untuk bantu menutupi penderitaan dalam diri. Namun sebelum kita mampu menghadapi penderitaan, kita tidak dapat hadir dalam kehidupan, dan kebahagiaan akan terus tidak terjangkau.

Ada banyak orang yang memiliki banyak penderitaan, bahkan mungkin sudah mulai pada usia yang sangat muda, dan tidak tahu bagaimana menanganinya. Jadi, mengapa sekolah tidak mengajarkan cara untuk mengelola menderita bagi anak2 kita? Jika seorang siswa sangat menderita, dia tidak bisa berkonsentrasi dan tidak bisa belajar. Penderitaan kita masing-masing juga akan mempengaruhi orang lain. Semakin banyak kita belajar tentang seni menderita dgn baik, penderitaan akan berkurang di dunia.

Mindfulness (kesadaran pada saat ini) adalah cara terbaik untuk menghadapi penderitaan tanpa harus merasa kewalahan. Mindfulness adalah kemampuan untuk berada pada saat kini, agar hadir dengan penuh kesadaran di saat ini (the here and the now). Sebagai contoh, ketika kita mengangkat dua tangan, kita sadar akan fakta bahwa kita sedang mengangkat tangan. Pikiran kita menyadari tangan yang sedang diangkat pada saat ini, dan tidak sedang memikirkan masa lalu atau masa depan. 

Mindfulness adalah mengetahui dengan penuh kesadaran. Ini adalah energi yang mengetahui apa yang sedang terjadi pada saat ini. Saat kita mengangkat tangan dan mengetahui bahwa kita sedang mengangkat lengan - itulah mindfulness - kesadaran penuh dari tindakan kita. Ketika kita menghirup udara masuk dan kita tahu kita sedang bernapas, itulah kesadaran. Ketika kita melangkah dan kita tahu bahwa kita sedang berjalan, kita menyadari langkah-langkah kita. Mindfulness selalu sadar akan sesuatu. Ini adalah energi yang membantu kita menyadari apa yang terjadi pada saat ini: dalam tubuh, perasaan, persepsi, dan dalam semua yang ada di sekitar kita.

Dengan mindfulness, kita bisa mengenali kehadiran penderitaan dalam diri sendiri maupun dalam dunia. Dengan energi lembut ini kita dapat merangkul penderitaan. Dengan menyadari napas masuk dan keluar - menghasilkan energi kesadaran, sehingga kita dapat terus mengemong penderitaan. Para praktisi kesadaran dapat saling membantu dan mendukung utk mengenali, merangkul, dan mengubah penderitaan.

Dengan mindfulness kita tidak lagi takut akan sakit. Kita bahkan dapat meningkatkan diri lebih jauh dan memanfaatkan penderitaan untuk menghasilkan energi pengertian dan kasih sayang yang menyembuhkan, dapat membantu orang lain untuk menyembuhkan diri sendiri dan menjadi bahagia. 

 

Membangkitkan Mindfulness

Cara memproduksi mindfulness adalah dengan berhenti dan mengambil napas dgn sadar, memberikan perhatian penuh untuk bernapas masuk dan keluar. Ketika kita berhenti dan bernapas dengan cara ini, kita memperrsatukan tubuh dan pikiran, kembali ke dalam rumah sejati, yaitu ke dalam diri kita sendiri. Merasakan tubuh dengan utuh. Kita benar-benar hidup hanya ketika pikiran bersatu dalam tubuh.

Kabar baiknya adalah: kesatuan tubuh dan pikiran dapat diwujudkan hanya dengan satu tarikan napas.

Selama ini mungkin ini kita belum cukup baik kepada tubuh kita. Dengan menyadari adanya ketegangan, rasa sakit, stres dalam tubuh, kita bisa tiba dalam saat ini, dan itu adalah awal dari penyembuhan.

Ketika penyembukan penderitaan di dalam diri, kita jadi lebih jernih, memupuk energi, dan kekuatan untuk bantu mengatasi penderitaan orang yang kita cintai, penderitaan dalam masyarakat dan dunia. Namun, jika kita sibuk dengan rasa takut dan putus asa dalam diri sendiri, kita tidak bisa membantu menghilangkan penderitaan orang lain.

Adalah suatu seni untuk menderita dengan baik. Jika kita tahu bagaimana merawat penderitaan dalam diri sendiri, kita tidak hanya dapat meminimalisasi penderitaan , tapi juga menciptakan lebih banyak kebahagiaan di sekitar dan di dunia.

 

Mengapa Buddha Terus Bermeditasi?

Ketika saya masih seorang biarawan muda, saya bertanya-tanya mengapa Sang Buddha terus berlatih kesadaran dan meditasi bahkan setelah dia sudah menjadi seorang Buddha. Sekarang saya menemukan jawabannya. Kebahagiaan, seperti semua hal, adalah tidak kekal. Agar dapat memperpanjang dan memperbaruinya, kita harus belajar bagaimana menyuapi kebahagiaan. Tidak ada yang bisa bertahan hidup tanpa makan, termasuk kebahagiaan; kebahagiaan bisa mati jika kita tidak tahu bagaimana untuk memeliharanya. Jika kita memotong setangkai bunga tetapi tidak memasukkannya ke dalam air, maka ia akan layu dalam beberapa jam.

Bahkan jika kebahagiaan sudah terwujud, kita harus terus memeliharanya. Ini kadang-kadang disebut pengkondisian, dan itu sangat penting. Kita dapat mengkondisikan tubuh dan pikiran kita untuk berbahagia dengan lima praktik: melepaskan, mengundang benih positif, mindfulness, konsentrasi, dan hidayah. 

1. MELEPASKAN - letting go

Metode pertama menciptakan sukacita dan kebahagiaan adalah belajar agar bisa melepaskan, membuang dan meninggalkan. Ada rasa sukacita ketika melepaskan. Banyak dari kita melekat dengan begitu banyak hal. Kita percaya hal2 ini diperlukan untuk kelangsungan hidup, keamanan, dan kebahagiaan kita. Keyakinan akan pentingnya hal-hal itulah merupakan rintangan untuk sukacita dan kebahagiaan kita.

Kadang-kadang kita berpikir bahwa memiliki karir, ijazah, gaji, rumah, atau pasangan tertentu sangat penting untuk kebahagiaan. Kita pikir kita tidak bisa hidup tanpa itu. Bahkan ketika telah mendapatkan semua itu, kita masih terus menderita. Pada saat yang sama, kita takut jika kita melepaskan apa yg telah dicapai, kita akan menjadi lebih sengsara lagi. kita susah hidup dengannya, tapi kita tidak bisa hidup tanpanya.

Jika kita dapat melihat secara mendalam kemelekatan yang menakutkan itu, kita akan menyadari bahwa itu sebenarnya sangat menghalangi sukacita dan kebahagiaan. Kita memiliki kemampuan untuk biarkan mereka pergi. Kadang letting go membutuhkan banyak keberanian, tapi setelah melepaskan, kebahagiaan akan cepat datang.

Bayangkan Anda yg tinggal di kota metropolitan dengan banyak kebisingan, debu, polusi, dan bau tidak sedap, tetapi juga banyak peluang dan gairah. Suatu hari, seorang teman mengajak berlibur  ke desa. Pada awalnya Anda mungkin berkata, "Saya tidak bisa. Saya sibuk  dan mungkin kehilangan kesempatan yg penting bila ke luar kota. "

Namun akhirnya dia meyakinkan Anda untuk pergi, dan satu atau dua jam kemudian, Anda menemukan diri berada di pedesaan dengan ruang terbuka. Anda senang melihat langit biru, dan merasakan angin pada pipi. Kebahagiaan lahir karena  Anda bisa meninggalkan kota sejenak. Jika Anda tidak meninggalkan, bagaimana bisa mengalami sukacita di pedesaan? Anda perlu let go.

2. MENGUNDANG BENIH POSITIF

Kita memiliki banyak jenis "benih" tertimbun dalam alam bawah sadar. Benih yang disirami akan tumbuh, hadir dan mewujudkan diri ke alam sadar.

Dalam alam bawah sadar ada neraka, dan ada juga surga. Kita semua mampu menjadi penuh kasih, pemahaman, dan menyenangkan. Jika kita hanya memperhatikan hal-hal negatif dalam diri kita, terutama penderitaan masa lalu yg menyakitkan, kita tenggelam dalam kesedihan dan tidak mendapatkan nutrisi yang positif. Kita dapat berlatih fokus pada hal yang tepat, menyirami kualitas baik dalam diri dengan menyentuh hal-hal positif yang selalu tersedia di dalam dan di sekitar kita. Itu adalah makanan terbaik untuk pikiran kita.

Salah satu cara merawat penderitaan adalah mengundang benih yg berlawanan untuk hadir: jika Anda memiliki benih kesombongan, Anda juga memiliki benih kasih sayang. Setiap orang memiliki benih kasih sayang. Jika Anda melatih perhatian kasih sayang setiap hari, benih kasih sayang akan menjadi kuat. Anda hanya perlu berkonsentrasi pada hal itu dan itu akan muncul menjadi energi yang besar dan kuat.

Bila kasih sayang muncul, maka secara alami kesombongan akan turun. Anda tidak perlu berjuang untuk meredamnya ke bawah. Menyirami benih yang baik dan menahan diri untuk tidak menyirami benih negatif bukan berarti mengabaikan penderitaan; tapi membiarkan benih positif yang secara alami ada mendapatkan perhatian dan makanan yang cukup.

3. KEBAHAGIAAN YANG BERASAL DARI MINDFULNESS

Mindfulness membantu kita tidak hanya berhubungan dengan penderitaan, sehingga kita bisa merangkul dan mengubahnya, tetapi juga dapat menyentuh keajaiban dalam hidup, termasuk keajaiban dalam tubuh sendiri. Maka hal-hal kecil seperti napas masuk menjadi hal yang menyenangkan, dan napas keluar juga bisa menyenangkan. Anda benar-benar hadir untuk menikmati pernapasan Anda.

Beberapa tahun yang lalu, saya memiliki virus di paru-paru yang membuat saya meludah darah. Dengan paru-paru seperti itu, saya sulit bernafas, dan sulit untuk menjadi bahagia saat bernapas. Setelah pengobatan, paru-paru saya sembuh dan pernafasan menjadi jauh lebih baik. Sekarang ketika saya bernapas, semua harus saya lakukan adalah mengingat saat paru-paru saya terinfeksi virus, dan setiap napas yang diambil menjadi benar-benar nikmat.

Ketika kita berlatih bernapas atau berjalan dengan sadar, kita membawa pikiran kedalam tubuh dan kita hadir di sini dan saat ini. Kita sangat beruntung; begitu banyak kondisi kebahagiaan yang sudah tersedia, mindfulness adalah sumber sukacita. Mindfulness adalah sumber kebahagiaan.

Mindfulness adalah energi yang dapat dihasilkan sepanjang hari melalui latihan.. Anda dapat mencuci piring dengan mindfulness. Anda bisa memasak makan malam dgn mindfulness. Anda dapat mengepel lantai dgn mindfulness. Dan dengan penuh kesadaran Anda dapat menyentuh berbagai kondisi kebahagiaan dan sukacita yang sudah tersedia. Anda seorang seniman. Anda tahu cara memciptakan sukacita dan kebahagiaan kapan saja. Ini adalah sukacita dan kebahagiaan yang lahir dari mindfulness.

4. KONSENTRASI

Konsentrasi juga lahir dari mindfulness. Konsentrasi memiliki kekuatan untuk menerobos, membakar penderitaan sehingga memungkinkan sukacita dan kebahagiaan hadir.

Untuk terus menetap di saat ini(present moment) kita butuhkan konsentrasi. Kekhawatiran dan kecemasan tentang masa depan selalu ada, siap untuk membawa kita pergi dari kekinian. Kita bisa melihat, mengakui mereka, dan menggunakan konsentrasi kita untuk kembali ke saat ini.

Ketika kita dapat berkonsentrasi, kita memiliki banyak energi. Kita tidak terbawa oleh visi penderitaan atau kekhawatiran tentang masa depan atau masa lalu. Kita dapat tinggal dengan stabil pada saat ini sehingga bisa menyentuh keajaiban-keajaiban dalam hidup, dan menghasilkan sukacita dan kebahagiaan.

Konsentrasi selalu adalah konsentrasi pada suatu objek. Jika Anda fokus pada pernapasan dgn santai, Anda sudah membudidayakan kekuatan batin. Ketika Anda kembali ke napas, berkonsentrasilah dengan segenap hati dan pikiran. Konsentrasi bukan berarti kerja keras. Anda tidak perlu ngoyo. Kebahagiaan akan muncul dengan ringan dan mudah.

5. HIDAYAH - insight

Dengan mindfulness, kita dapat mengenali ketegangan dalam tubuh kita, kadang kita tidak bisa melepaskannya. Maka yang kita butuhkan adalah insight.

Insight adalah melihat apa adanya. Kejernihan dapat membebaskan kita dari penderitaan seperti kecemburuan atau kemarahan, dan memungkinkan kebahagiaan sejati hadir. Kita masing2 memiliki insight, walau tidak selalu dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kebahagiaan kita.

Kita mungkin tahu, bahwa suatu keinginan, atau dendam misalnya, merupakan kendala bagi kebahagiaan, yang membawa kecemasan dan ketakutan. Kita tahu hal ini tidak layak dipikirkan sehinggga kita kruang tidur. Tapi tetap saja kita menghabiskan waktu dan energi terobsesi memikirkannya. Seperti ikan yang pernah tertangkap dan tahu ada kail di dalam umpan; jika ikan itu menggunakan insight yg telah diketahuinya, ia tidak akan menggigit kail itu lagi.

Sering kali, kita menggigit kail keinginan atau dendam, dan biarkan kita tertangkap. Kita tertangkap dan melekat pada situasi yang sebenarnya tidak layak utk diperhatikan dan pertahankan. Jika minfulness dan konsentrasi hadir, maka insight juga akan hadir dan kita bisa memanfaatkannya untuk berenang menjauh, dan bebas.

Di musim semi ketika ada banyak polen di udara, banyak yg sesak napas karena alergi. Bahkan ketika tidak lari maraton dan hanya duduk atau berbaring pun, kita tidak bisa bernapas dengan baik. Maka waktu musim dingin, ketika tidak ada polen, jangan mengeluh tentang dinginnya udara, ingat bagaimana pada musim semi ketika tidak bisa keluar karena takut alergi polen. Maka kita dapat keluar jalan kaki walau sebentar dan bernapas tanpa kesulitan. Kita dengan sadar penuh gunakan pengalaman masa lalu untuk membantu kita menghargai hal-hal baik yang kita miliki pada saat ini.

Pada waktu  lalu karena beberapa masalah, kita mungkin amat menderita. Jika kita ingat penderitaan itu dan tidak membiarkan diri kita terbawa olehnya, kita dapat menggunakannya untuk mengingatkan diri, "Betapa beruntungnya saya sekarang. Saya tidak dalam situasi itu. Saya bisa bahagia "- ini adalah insight; dan pada saat itu juga sukacita dan kebahagiaan berkembang dengan dengan cepat.

Inti dari latihan kita dapat diumpamakan sebagai mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan. Ini bukan praktik yang rumit, tetapi kita sering dituntut untuk terus memupuk mindfulness, konsentrasi, dan insight.

Hal utama yang dibutuhkan adalah kita pulang ke dalam rumah, ke dalam diri sendiri, berdamai dengan penderitaan, memperlakukannya dengan lembut, dan melihat secara mendalam pada akar rasa sakit kita. Ini menuntut kita melepaskan penderitaan yang tidak berguna dan tidak perlu; sehingga dapat melihat lebih dekat ke apa itu kebahagiaan.

Kita wajib memelihara kebahagiaan setiap hari, dengan pengakuan, pemahaman, dan kasih sayang bagi diri kita dan orang di sekitar kita. Kita persembahkan praktek-praktek ini untuk diri kita sendiri, untuk orang yang kita cintai, dan untuk masyarakat luas.

 

Ini adalah seni penderitaan dan seni kebahagiaan. Dengan setiap napas, kita meringankan penderitaan dan menghasilkan sukacita.

 

Dengan setiap langkah, bunga insight mekar dan tumbuh. (L/sumber No Mud, No Lotus: The Art of Transforming Suffering oleh Thich Nhat Hanh