Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Apa itu BPA? Apa bahaya kontaminasi BPA?


Ketika saya ingin membeli mesin dehydrator (alat pengering makanan) saya pun mensurvei internet. Setelah melakukan banyak perbandingan dan pertimbangan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada dehydrator yang menggunakan plastik bebas BPA walau harganya  50% lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa jenis dehydrator lainnya.

Apa itu BPA dan kenapa saya harus khawatir dengan produk yang mengandung BPA?

BPA atau bisphenol A adalah zat kimia yang banyak digunakan untuk membuat plastik dan resin jenis tertentu sejak 1960-an.

BPA ditemukan dalam plastik polikarbonat (polycarbonate) dan resin epoxy. Plastik polikarbonat sering digunakan di wadah untuk menyimpan makanan dan minuman; seperti botol air, kotak maknan atau wadah lainnya.

Resin epoxy digunakan untuk melapisi bagian dalam produk logam, seperti kaleng makanan, tutup botol, dan saluran air bersih. 

Beberapa riset menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman. Beberapa ahli medis  khawatirkan efek buruk BPA pada otak, perilaku dan kelenjar prostat janin, bayi dan anak-anak.

Namun, badan kesehatan Amerika Serikat (FDA) menyimpulkan BPA masih aman jika pada tingkat yang rendah. Kesimpulan (sementara) ini berdasarkan peninjauan pada ratusan penelitian yang telah dilakukan. Pemantauan terhadap perkembangan penelitian-penelitian yang sedang berlangsung pun terus dilakukan badan-badan kesehatan di berbagai negara.

Sementara itu, jika Anda juga khawatir tentang efek buruk BPA, berikut adalah beberapa llangkah untuk mengurangi kemungkinan kontaminatsi:

1. Gunakan produk yang berlabel bebas BPA. Jika sebuah produk tidak berlabel, maka perlu diingat bahwa beberapa plastik yang ditandai dengan kode daur ulang no 3 atau 7 MUNGKIN mengandung BPA.

2. Kurangi konsumsi makanan kalengan, karena kebanyakan kaleng dilapisi dengan resin yang mengandung BPA.

3. Hindari pemanasan pada wadah yang terbuat dari plastik. Misalnya janagn gunakan wadah plastik untuk pemanasan di microwave atau menempatkan plastik dalam mesin cuci piring, 

4. Gunakan wadah alternatif yang terbuat dari kaca, keramik atau stainless steel untuk menyimpan makanan dan cairan yang panas. (L, berbagai sumber)

video terkat:

http://www.abc.net.au/catalyst/stories/4207313.htm